Tugas PR Writing 2
Senin, 08 Oktober 2018 by Sri Yuniarti Gojali in Label: , , ,


KETAKUTAN ADALAH KEKUATAN




Di dunia ini tak ada manusia yang tak pernah merasakan yang namanya ketakutan. Terlepas dari apakah ia mengekspesikan atau menyembunyikan ketakutan itu, ataupun bagaimana ia menyikapi ketakutannya itu. Ketakutan yang dirasakan seseorang sebenarnya dapat menjadi hal yang negatif ataupun positif bagi dirinya, dapat menjadi penghalang dalam kehidupannya atau justru dapat menjadi sebuah bantu loncatan bagi dirinya. 

            Wajarlah bagi seorang manusia untuk merasakan takut, karena hal itu menunjukan bahwa dia adalah seorang manusia – bukan robot. Tetapi akan menjadi sebuah masalah ketika ketakutan yang dirasakan seseorang malah menjadi alasan untuk dirinya menjadi seorang pecundang, seseorang yang tak mau menghadapi ketakutannya. Padahal sebenarnya titik balik keberhasilan dalam sebuah rasa takut adalah bagaimana kita menyikapi rasa negatif tersebut menjadi sebuah pemicu positif untuk menjadi lebih berani. 

            Hidup yang kita jalani tentu tak akan selalu datar, tak akan selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. Hidup penuh dengan tantangan dan ketakutan, dan ketika seseorang dapat menghadapi itu semua dalam hidupnya, maka ia adalah seseorang yang berhasil. Jangan buat rasa takut sebagai alasan untuk kita tak melangkah dalam hidup ini, karena hal itu tak akan pernah membawa kita kemanapun. Kita hanya akan menjadi seorang pengecut yang terus diperbudak oleh rasa takut kita sendiri.

Berani dalam menghadapi ketakutan dan masalah dalam kehidupan merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Tak gentar menghadapi ketakutan dan mengubahnya menjadi keberanian itulah yang membuat kita menjadi orang yang spesial. Banyak orang yang tak dapat mengalahkan ketakutannya dan memendam ketakutan itu sekian lama, tapi banyak pula orang berani yang mampu mengalahkan ketakutan dalam dirinya sendiri, dan karena itu lah tak berlebihan rasanya apabila kita menyebut orang-orang berani tersebut sebagai orang yang spesial, karena tak semua orang mau dan dapat mengalahkan rasa takutnya.




Nelson Mandela pernah berkata “Keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan, tapi mereka berhasil menang atas itu. Orang berani bukan mereka yang tidak pernah merasa takut, tapi mereka yang bisa menaklukan rasa takut itu.”  Seperti kutipan dari tokoh dunia Nelson Mandela tersebut, keberanian tidak akan pernah datang bila tidak ada ketakutan sebelumnya. Dan orang yang berani adalah orang yang dapat mengatasi rasa takutnya, dan mengubah itu menjadi hal yang memacu dirinya untuk terus berusaha menghadapi tantangan. 

Ketika rasa takut menyerangmu, berusahalah untuk tetap tenang dan berpikir positif. Ingat ketakutan itu bukanlah kelemahan, justru ketakutan adalah kekuatan. Jadikan rasa takut itu sebagai pemacu untuk menjadi lebih berani menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupan. Jadikan rasa takut sebagai alasan untuk menjadi lebih kuat, menjadi lebih sabar. Karena manusia tak akan pernah luput dari rasa takut, karena itu pulalah manusia masih memiliki alasan utuk mengalahkannya dan menjadi seorang pemberani sejati.

Tugas PR Writing 1
Selasa, 25 September 2018 by Sri Yuniarti Gojali in Label: , , ,



PR Writing Class: Suasana Baru Yang Familiar








   Libur semeter genap kini telah usai, saatnya untuk memulai aktivitas menjadi seorang mahasiswa kembali. Ya, itu lah yang aku lakukan sekarang, kembali ke bangku kampus, kembali berkutat dengan kesibukan kuliah, kembali belajar untuk meraih cita.

            Tak terasa sudah 2 tahun waktu yang aku habiskan untuk menimba ilmu di universitas tempatku belajar – Universitas Pasundan – di mana sekarang ini aku telah menginjak semester lima. Di sementer lima ini aku telah mengambil peminatan dari studi ilmu komunikasi yang aku geluti, dan atas pertimbangan yang telah aku pikirkan matang-matang, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil peminatan humas atau Public Relation.

            Suasana baru yang terasa familiar, kata itulah yang dapat aku deskrifsikan saat aku pertama kali menginjakan kaki ke dalam kelas PR Writing. Suasana baru karena teman-teman sekelasku yang sebagian besar baru pertama aku lihat – walaupun banyak pula yang aku telah kenal sebelumnya – dan terasa familiar karena pengajar kelas PR Writing sekarang adalah pengajar mata kuliah Wirausaha Komunikasi yang telah aku ambil sebelumnya, beliau adalah bapak Mochamad Iqbal, S.I.Kom., M.I.Kom.

            Bicara tentang pengajar mata kuliah PR Writing yang satu ini, pasti anak-anak Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan tidak asing dengan namanya. Ya bapak Iqbal ini bisa dibilang sebagai salah satu dosen yang paling terkenal di kalangan anak-anak mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan. Selain karena beliau ini banyak mengajar di berbagai jenis mata kuliah dan laboratorium, sikapnya yang terbilang nyeleneh – dalam arti positif – membuatnya gampang akrab dengan para mahasiswa, mungkin karena beliau masih terbilang muda jadi sedikit banyak dia tahu apa yang disukai dan tidak disukai kamu muda seperti kami hehehe.
 

            Tapi terlepas dari suasana kelas yang baru ataupun pengajar yang telah aku kenal sebelumnya, seperti manusia pada umumnya pasti akupun merasa sedikit gugup menghadapi kelas PR Writing yang satu ini. Walaupun menulis telah aku lakukan sejak aku duduk di kelas tiga SMP – baik itu cerita ataupun puisi – tapi tetap saja kata PR Writing sedikit mengintimidasiku, bagaimanapun ini adalah sesuatu yang baru untukku. Entahlah, mungkin ini hanya karena aku yang terlalu gugup menghadapi semester baru sekarang, hingga setiap matakuliah terasa berat untukku. But i guess when you belive with yourself, you can achieve what you want.